Beragama dan Beriman sebagai Tanggapan atas Kehendak Allah
- Wahyu adalah pernyataan diri Allah terhadap manusia (Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia). Unsur wahyu adalah mengenalkan / memperkenalkan, menunjukkan, menghadirkan Diri dan kehendak-Nya (datang, mendekat / melawat, mendekati, menyapa, menolong).
- Agama adalah sesuatu yang melekat dalam diri seseorang, berupa ungkapan dan perwujudan keyakinan pribadi yang menuntun seseorang pada keselamatan kini dan nanti di akhirat.dari dahulu manusia sudah menyadari bahwa Allah merupakan sumber keselamatan manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama didefinisikan sebagai ajaran / sistem yang mengatur tata keimanan (keimanan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan sesame manusia serta lingkunganya. Dalam Glossary Katekimus Gereja Katolik dikatakan bahwa agama adalah satu perangkat kepercayaan dan tindakan yang diikuti oleh mereka yang berkomitmen untuk melayani dan menyembah Allah.
- Ada berbagai alasan / motivasi yang muncul saat manusia menganut suatu agama, yaitu
- Mencari perlindungan (rasa aman) bagi hidupnya;
- Menemukan jawaban atas persoalan hidup;
- Menemukan arti / makna hidup;
- Sebagai pedoman dalam menentukan tindakan yang baik;
- Memuaskan kerinduan akan masa depan yang lebih baik.
- Beberapa penghayatan / praktek agama yang tidak benar
- Menjalani hidup beragama hanya sebatas hal-hal lahiriah;
- Beragama KTP (beragama dirasa sudah cukup jika mencantumkan identitas agama yang dianutnya dalam KTP);
- Beragama hanya menjalankan perintah-perintah pemimpin agama saja;
- Menyalahgunakan agama untuk kepentingan diri sendiri atau kelompoknya;
- Menjadikan agama untuk kepentingan politis, pribadi.
- Berdasarkan Nostra Aetate art. 1, beragama yang benar adalah sebagai berikut.
- Tidak bersikap formalities dalam beragama, artinya kita jangan hanya sebatas memenuhi tuntutan / kewajiban semata, apalagi hanya sekedar ingin dilihat dan dinilai baik orang lain.
- Benar-benar mendalami ajaran agama kita, sehingga kita tidak jatuh pada pemahaman yang dangkal dan setengah-setengah.
- Mengamalkan ajaran agama secara baik dan benar, tidak hanya sebatas mengetahui saja.
- Bersikap kritis dalam menyikapi pandangan agama sendiri maupun agama orang lain, dengan mengutamakan kehendak Allah sebagai ukuran kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar